Sabtu, 29 November 2014

Dosis Obat





Dosis adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang dapat menimbulkan efek. Ada beberapa macam dosis, yaitu :
  • Dosis minimum adalah jumlah minimum obat yang masih dapat memberikan efek
  • Dosis lazim adalah jumlah obat yang sering digunakan dan merupakan dosis terapi
  • Dosis toksik adalah jumlah obat yang diberikan yang dapat memberikan efek toksik
  • Dosis letal adalah jumlah obat yang diberikan yang dapat menimbulkan kematian
  • Dosis maksimum adalah jumlah maksimum obat yang dapat diberikan tanpa menimbulkan efek toksik.
Pada lampiran Farmakope Indonesia, terdapat daftar dosis lazim dan dosis maksimum. Dokter yang menulis resep tidak terikat akan DM (Dosis Maksimum) obat yang tercantum, bilamana dianggapnya perlu, dapat melebihi DM. Untuk memberitahukan kepada apoteker bahwa dokter dengan sengaja melebihi DM suatu obat, maka di belakang angka atau jumlah obat yang dituliskan diberi tanda seru (!) dengan disertai paraf. Obat keras yang mempunyai DM, bila diberikan kepada anak, harus diperhitungkan sendiri, untuk itu dipergunakan berbagai rumus yang ada.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dosis, yaitu :
  1. Usia
  2. Bobot badan
Penjelasan :

Usia. Pada anak-anak atau bayi yang baru lahir, kepekaannya terhadap obat sangatlah besar. Hal ini disebabkan karena fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna, begitu pula sistem belum berkembang dengan lengkap. Parameter-parameter yang membedakan respon tubuh terhadap obat pada anak-anak adalah :

- Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Eksresi)
  1. Perbedaan absorpsi oleh karena perbedaan relatif dari kepadatan sel
  2. Perbedaan distribusi oleh karena presentase cairan ekstraseluler dan cairan tubuh total relatif lebih tinggi
  3. Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus atau tubuh belum berkembang sempurna
- Sensitifitas intrinsik yang berlainan terhadap bahan obat
- Redistribusi dari zat-zat endogen

Sedangkan pada usia lanjut atau orang tua dengan usia di atas 65 tahun juga memiliki kepekaan terhadap obat, hal ini disebabkan karena :
  • Sirkulasi darah yang kurang lancar
  • Fungsi hati dan ginjal mengalami penurunan, sehingga eliminasi obat sangat lambat
  • Kurangnya albumin darah sehingga pengikatan obat berkurang yang menyebabkan banyaknya obat bebas dan akibatnya dapat menimbulkan keracunan akibat over dosis.
Karena besarnya kepekaan obat terhadap orang tua, beberapa literatur menganjurkan dosis untuk orang tua adalah sebagai berikut:
  1. 65 - 74 tahun        dosis  biasa - 10%
  2. 75 - 84 tahun        dosis biasa  - 20%
  3. Di atas 85 tahun   dosis biasa  - 30%

Bobot badan. Bobot badan berpengaruh terhadap dosis obat terutama untuk ank-anak yang mempunyai masalah berat badan. Misalnya untuk bayi yang tidak sesuai umur dan berat badannya.
  • Luas permukaan badan
  • Jenis kelamin
  • Beratnya penyakit
Semoga bermanfaat ^_^

Sumber : Farmaseutika sebagai Dasar Teknologi Farmasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar